PELATIHAN PENULISAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FIS UNDIKSHA
Oleh
Dr. I Made Pageh,
M.Hum.
Pembantu Dekan III FIS
Undiksha
1. Pengantar
Program Kreativitas Mahasiswa
(PKM) merupakan salah satu upaya yang ditempuh oleh Direktorat Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti dalam meningkatkan kualitas mahasiswa
Indonesia, dengan harapan setelah selesai mengenyam bangku kuliah dapat menjadi
anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang
dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan,
Teknologi, dan Seni) sehingga dapat memperkaya khasanah IPTES dan budaya
nasional.
Program Kreativitas Mahasiswa
dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program
restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan
partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wadah bernama Program
Kreativitas Mahasiswa.
Program Kreativitas Mahasiswa
dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai puncak kreativitas, inovasi
berlandaskan penguasaan sains dan teknologi, serta keimanan yang rasional dan
adiluhung. Dalam rangka mempersiapkan mahasiswa dapat menjadi pemimpin yang
memiliki kecendekiaan, wirausahaan, mandiri, arif, dan kreatif yang inovatif.
Untuk itu mahasiswa diberi peluang untuk
mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap, tanggungjawab, membangun
kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif
dalam bidang ilmu penegtahuan yang ditekuni di Perguruan Tinggi, sesuai dengan
jurusan yang dipilihnya.
Ada enam jenis kegiatan yang
ditawarkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa, yaitu empat jenis PKM: PKM-
Penelitian; PKM- Pengabdian Masyarakat; PKM- Kewirausahaan; PKM- Penerapan
Tekonologi; PKM- GT (Gagasan Tulis). PKM- AI (Artikel Ilmiah).
Empat PKM didanai oleh Direktorat
P2M, Ditjen Dikti kepada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi
Swasta (PTS) melalui hibah kompetitif. Pola
pembinaan melalui penyediaan dana yang bersifat kompetitif, akuntabel dan
transparan. Perbedaan kelima jenis
kegiatan PKM menimbulkan konsekuansi teknis pelaksanaan yang berlainan. Berikut
adalah karakteristik dari masing-masing PKM tersebut.
A. PKM Penelitian (PKMP) merupakan
kreativitas yang inovatif dalam
menemukan hasil karya melalui
penelitian pada bidang profesi masing-masing. Kreativitas penemuan gagasan,
ketepatan metode penelitian dan sumbangan berupa informasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan
merupakan pertimbangan utama, (Lihat Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M
Ditjen Dikti – Edisi VII 333).
B. PKM Penerapan Teknologi
(PKMT) merupakan kreativitas yang inovatif dalam menciptakan suatu karya
teknologi (prototipe, model, peralatan, proses) yang dibutuhkan oleh suatu
kelompok masyarakat (kelompok tani, industri kecil, pengusaha/pedagang kecil,
koperasi atau kelompok produktif lain) yang akan dijadikan mitra kerja. PKMT mewajibkan
mahasiswa bertukar pikiran dengan mitra, karena produk PKMT merupakan solusi
atas persoalan yang diprioritaskan mitra. Dasar teknologi yang akan
diterapkan sudah tersedia, bukan dicari melalui penelitian dalam program ini.
Namun demikian untuk penyesuaian bisa dilakukan kalibrasi dan uji coba
seperlunya dalam rangka adaptasi.
C. PKM Kewirausahaan (PKMK)
merupakan kreativitas penciptaan ketrampilan berwirausaha dan berorientasi pada
profit, umumnya didahului dengan melakukan studi kelayakan usaha, dengan
melakukan: survai pasar, karena relevansinya yang tinggi terhadap terbukanya peluang
perolehan profit bagi mahasiswa. Perlu ditegaskan di sini bahwa penciptaan
ketrampilan berusaha yang dimaksud adalah untuk mahasiswa pengusul PKMK, begitu
juga pelaku aktivitas usaha/bisnis yang didanai dalam PKMK adalah kelompok
mahasiswa pengusul PKMK. Kelompok mahasiswa pengusul sebagai wirausahawan baru
bisa menjalin kerjasama dengan kelompok masyarakat produktif, namun dana PKMK
tidak dimaksudkan untuk membantu peningkatan ekonomi kelompok masyarakat
tertentu. Dalam PKMK sama sekali tidak diijinkan dilakukannya
penelitian/percobaan untuk mencari temuan.
D. PKM Pengabdian kepada
Masyarakat (PKMM) merupakan kreativitas yang inovatif dalam melaksanakan program
membantu masyarakat, yaitu program yang mampu memberikan peningkatan
kecerdasan, keterampilan, dan pengetahuan masyarakat seperti penataan dan perbaikan
lingkungan, pelatihan keterampilan kelompok masyarakat, pengembangan
kelembagaan masyarakat, penciptaan karya seni dan olah raga, dll. PKMM menuntut
ditetapkannya masyarakat sasaran strategis dan persoalannya sebelum menyusun
proposal. Pengetahuan atau teknologi yang akan digunakan dalam kegiatan pengabdian
dalam PKMM sudah harus dikenal dan dikuasai. Tidak boleh ada kegiatan
penelitian dalam PKMM.
E. PKM Penulisan Artikel Ilmiah
(PKM-AI) merupakan kegiatan penulisan ilmiah dari suatu hasil karya
mahasiswa dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
(praktek lapang, KKN, PKM, magang, dll). Usulan PKMI berupa artikel ilmiah yang
siap cetak dan tulisan yang dibuat berasal dari hasil karya mahasiswa
peserta yang telah selesai dilaksanakan. Penjelasan lengkap PKMI dapat
dilihat dalam Panduan PKMI yang diterbitkan tersendiri (Lihat Panduan
Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 334).
F. PKM-GT merupakan penulisan
karya ilmiah yang berupa gagasan tulis, berupa kajian teoretis seperti KIR
(karya Ilmiah Remaja). Hasilnya berupa gagasan kreatif yang mungkin dapat
diwujudkan menjadi kenyataan. Pendanaannya berupa Vocer jika dianggap kreatif
langsung didanai oleh pemerintah.
Mengingat luasnya bidang
keilmuan yang ada serta topik dapat sangat menyebar, untuk memudahkan evaluasi
dan alokasi evaluator maka mulai tahun 2006 pengajuan usulan PKM dalam setiap
jenis PKM dikelompokkan lagi ke dalam tujuh kelompok bidang ilmu, yaitu:
1. Bidang Kesehatan, yang
meliputi: Farmasi, Gizi, Kebidanan, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan,
Kesehatan Masyarakat, Psikologi.
2. Bidang Pertanian, yang
meliputi: Kedokteran Hewan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pertanian,
Peternakan, Teknologi Pertanian.
3. Bidang MIPA, yang
meliputi: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia, Matematika.
4. idang Teknologi dan
Rekayasa, yang meliputi: Informatika, Teknik, Teknologi Pertanian.
5. Bidang Sosial Ekonomi,
yang meliputi: Agribisnis (Pertanian), Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
6. Bidang Humaniora, yang
meliputi: Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat, Hukum, Sastra, Seni.
7. Bidang Pendidikan, yang
meliputi Program Studi Ilmu-Ilmu Pendidikan di bawah Fakultas Kependidikan.
Untuk program studi lain yang
belum termasuk dalam pengelompokan bidang ilmu di atas, pengusul dapat memilih
kelompok bidang ilmu yang terdekat. Perlu diketahui bahwa pengelompokan bidang ilmu
tersebut tidak ada hubungannya dengan kuota kebidangan, tetapi akan digunakan
sebagai salah satu dasar pertimbangan kedekatan bidang evaluator dengan usulan
yang dievaluasi baik dalam seleksi proposal maupun dalam penjurian Pekan Ilmiah
Mahasiswa Nasional (Pimnas) bidang PKM. Proposal yang disusun mahasiswa sesuai
format dan sistematika yang telah ditetapkan dapat diajukan ke DP2M secara
kolektif oleh perguruan tinggi setelah disahkan pembantu/Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan.
Bagi mahasiswa yang berasal dari PTS, harus memberikan surat tembusan kepada
Kopertis. Dari seluruh usulan yang disetujui untuk didanai, Dikti akan memilih kelompok
program yang layak diundang sebagai peserta Seminar Program Kreativitas
Mahasiswa Tingkat Nasional berdasarkan hasil monitoring dan laporan akhir hasil
pelaksanaan. Penentuan akhir kelompok yang akan diundang akan mempertimbangkan
sebaran perguruan tinggi dari calon peserta yang direkomendasikan tim
evaluator, alokasi dana, dan hasil perhitungan jumlah peserta maksimum masing-masing
perguruan tinggi yang inovatif, merangsang pengembangan diri, dan berdampak
luas untuk manfaat ilmu pengetahuan dan atau masyarakat. Kegiatan ini dikoordinasikan
dalam kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional. Pedoman pelaksanaan sisesuaikan dengan pekan nasional tahun berjalan.
2. Beberapa Persyaratan
Penting (Berdasar Pengalaman)
Beberapa
hal penting perlu diperhatikan, agar PKM dapat lolos dari sortiran pusat.
Karena banyak usulan secara kompetitif yang harus dinilai, di antaranya:
1. Tata Cara Usul Kegiatan PKM, ada Persyaratan
Administratif, strata, pembimbing, cap lembaga, jumlah anggota, warna kulit ,
bidang ilmu, dll.
2.
Aturan Penulisan Usulan, sistematika, bahasa tulis ilmiah (EYD), huruf, kerta,
dll.
3.
Sistematika dan Format Usulan ditawarkan secara umum oleh ditjen dikti (tanpa
mengurangi kreativitas dari pengusul), usulan hendaknya ditulis dengan
mengikuti sistematika sebagai berikut:
1) Judul Program
2) Latar Belakang Masalah
3) Perumusan Masalah
4) Tujuan Program
5) Luaran Yang Diharapkan
6) Kegunaan Program
7) Tinjauan Pustaka (untuk
PKM Penelitian dan Penerapan Teknologi),
8) Gambaran Umum Rencana
Usaha (ulasan mengenai hasil survai pasar atau survai kelayakan usaha untuk
kegiatan kewirausahaan yang direncanakan dalam PKMK),
9) Gambaran Umum Masyarakat
Sasaran (untuk PKMM)
10) Metode Pelaksanaan
Program
11) Jadwal Kegiatan Program
12) Nama dan Biodata Ketua
serta Anggota Kelompok
13) Nama dan Biodata Dosen
Pendamping
14) Biaya
15) Daftar Pustaka (untuk
PKMP dan PKMT)
16) Lampiran
3. Penjelasan Singkat Penulisan
PKM
1)
Judul Program Latar
Judul kegiatan PKM hendaklah
singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas memberi gambaran mengenai kegiatan PKM
yang diusulkan.
2)
Latar Belakang Masalah
Kegiatan PKMP dilakukan untuk
menjawab keingintahuan mahasiswa untuk mengungkapkan suatu kreativitas/gejala/konsep/dugaan
atau menerapkannya untuk suatu tujuan. Kemukakan hal-hal yang mendorong atau argumentasi
pentingnya dilakukan kegiatan yang diusulkan. Uraikan proses dalam
mengidentifikasi masalah yang akan dicari solusinya. Khusus PKMK, uraikan
proses dalam mengidentifikasi peluang usaha. Untuk PKMP dan PKMT, dengan
merujuk dari berbagai sumber pustaka, pandangan singkat dari para penulis/peneliti
lain yang pernah melakukan pembahasan topik terkait dapat dikemukakan di sini.
Gambarkan secara kuantitatif potret, profil dan kondisi khalayak sasaran yang
akan dilibatkan dalam kegiatan PKMT, PKMK maupun PKMM. Gambarkan pula kondisi
dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan yang
relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan.
3)
Perumusan Masalah
Rumuskan dengan jelas
permasalahan yang ingin diteliti atau dipecahkan. Uraikan pendekatan dan konsep
untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, dugaan yang akan
dibuktikan, masalah yang akan dicari penyelesaiannya, atau peluang usaha yang
akan diraih. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan
lingkup yang menjadi batasan dari kegiatan PKM. Uraian perumusan masalah tidak
harus dalam bentuk pertanyaan.
4)
Tujuan Program
Berikan pernyataan singkat
mengenai tujuan kegiatan PKMP. Kegiatan PKMP dapat bertujuan untuk menjajagi,
menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau
dugaan, atau membuat suatu model. Rumuskan tujuan yang akan dicapai secara
spesifik yang merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah kegiatan
PKMT, PKMK maupun PKMM selesai. Rumusan tujuan hendaknya jelas
dan dapat diukur.
5)
Luaran yang Diharapkan
Luaran kegiatan PKM
disesuaikan dengan masing-masing bidang PKM (lihat di atas).
6)
Kegunaan Program
Sebutkan manfaat yang akan
diperoleh bagi khalayak sasaran, dari sisi ekonomi maupun Ipteks, apabila
perubahan kondisi terjadi setelah kegiatan PKM selesai.
7)
Tinjauan Pustaka (untuk PKMP dan PKMT)
Usahakan pustaka terbaru,
relevan dan asli dari jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang
menimbulkan gagasan dan mendasari kegiatan PKM yang akan dilakukan. Tinjauan
Pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh
dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan kegiatan PKM yang
diusulkan. Uraian dalam Tinjauan Pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau
konsep yang akan digunakan dalam kegiatan PKM. Tinjauan Pustaka mengacu pada
Daftar Pustaka.
8)
Gambaran Umum Rencana Usaha (untuk PKMK)
Uraikan kondisi umum
lingkungan yang menimbulkan gagasan menciptakan kegiatan usaha. Gambaran
mengenai potensi sumberdaya dan peluang pasar termasuk analisis ekonomi usaha
yang direncanakan disajikan secara singkat untuk menunjukkan kelayakan usaha.
Gambaran usaha yang direncanakan harus menjanjikan perolehan profit untuk menjamin
peluang keberlanjutan usaha setelah kegiatan PKMK selesai dilaksanakan.
9)
Gambaran Umum Masyarakat Sasaran (untuk PKMM)
Penjelasan mengenai kondisi
masyarakat sasaran yang akan menerima kegiatan pengabdian harus diberikan
secara konkrit pada masyarakat sasrannya. Uraian permasalahan yang dihadapi
masyarakat yang membutuhkan bantuan pemecahannya, serta berikan gambaran solusi
yang ditawarkan termasuk teknologi yang akan digunakan. Hindari usulan kegiatan
percobaan dalam PKMM.
10)
Metode Pelaksanaan Program
Uraikan metode yang digunakan
dalam pelaksanaan program secara rinci. Khusus untuk PKMP dapat diganti dengan Metode
Penelitian. Uraian untuk PKMP dapat meliputi variable dalam penelitian,
model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan
analisis data, cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian. Uraian untuk
PKMT, PKMK dan PKMM dilakukan untuk menjelaskan metode yang digunakan untuk
mencapai tujuan yang telah dicanangkan dalam butir (4).
11)
Jadwal Kegiatan Program
Buatlah jadwal kegiatan PKM
yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan
dan penyusunan laporan kegiatan PKM dalam bentuk Bar-chart. Bar-chart memberikan
rincian kegiatan danjadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Jadwal pelaksanaan mengacu
pada Metode Pelaksanaan Program (8). Untuk menghindari keterikatan waktu
pelaksanaan dengan periode waktu tertentu, usahakan tidak menggunakan nama
bulan secara eksplisit dalam penjadwalan rencana kegiatan. Sebagai contoh,
untuk menggambarkan urutan waktu pelaksanaan, gunakan kata “bulan ke-1, bulan
ke-2”, dan seterusnya, bukan bulan Maret, bulan April, dan seterusnya.
12)
Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap ; b. NIM ; c. Fak/Program Studi;d. Perguruan Tinggi; e. Waktu untuk kegiatan
: ..... jam/minggu;
2. Anggota Pelaksana:
(Rincian sesuaikan dengan kegiatan)
13. Nama dan Biodata Dosen Pendamping (minta
sama dosen)
14)
Biaya
Berikan rincian biaya PKM
baik yang didanai Depdiknas, (maksimum sesuai ketentuan yang disebutkan pada
tahun anggaran yang berlaku) maupun pihak lain dengan mengacu pada Metode
Pelaksanaan Program (8) dengan Rekapitulasi biaya yang terdiri atas:
1. Bahan habis pakai
2. Peralatan penunjang PKM
3. Perjalanan
4. Lain-lain
5. Total (6-10 Jt)
Rincian biaya harus lengkap,
wajar dan jelas peruntukannya. Honorarium bagi tim pelaksana maupun dosen
pendamping tidak diperkenankan.
15)
Daftar Pustaka (untuk PKMP dan PKMT)
Daftar pustaka berisi
informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Format
perujukan pustaka mengikuti cara Harvard atau cara Vancouver.
Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka,
begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus
pernah dirujuk dalam tubuh tulisan (catatan perut).
16)
Lampiran
1. Daftar Riwayat Hidup Ketua
dan Anggota Pelaksana
2. Gambaran teknologi yang
akan diterapkembangkan (untuk PKMT, PKMK, PKMM)
3. Surat Pernyataan Kesediaan
Bekerjasama dari Pengusaha Kecil, Koperasi atau Kelompok Tani (untuk PKMT,
PKMK,PKMM)
4. Denah detil Lokasi
Pengusaha Kecil atau Mitra Kerja (untuk PKMT, PKMK, PKMM)
5. Hal-hal lain yang dianggap
perlu
Berkaitan dengan harapan ini,
pihak DP2M Ditjen Dikti juga merencanakan untuk meng-upload artikel PKMI
yang lolos seleksi untuk diletakkan di situs web Dikti (http://www.dikti.org/p3m).
Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 357. Ada tiga
karakteristik utama dari PKMI, yaitu: a) tidak ada usulan pembiayaan; b)
usulan berupa artikel ilmiah siap terbit yang mengikuti kaidah penulisan ilmiah
yang lazim dijumpai di jurnal ilmiah; c) sumber penulisan artikel ilmiah
tersebut adalah kegiatan yang telah selesai dilakukan dan pelaku
kegiatan tersebut adalah kelompok mahasiswa pengusul/pembuat artikel ilmiah
PKMI. Karakteristik terakhir ini sekaligus menunjukkan bahwa sumber penulisan
merupakan kegiatan, bukan laporan. Kegiatan yang dapat dijadikan sumber
penulisan ialah kegiatan ilmiah yang memiliki aspek pemecahan masalah (problem
solving), bisa dalam bentuk Praktek Lapang, Kuliah Kerja Nyata, Magang,
Penelitian oleh kelompok mahasiswa secara mandiri (bagi mahasiswa yang membentuk
Kelompok Studi/Riset misalnya), Studi Kasus Kelompok dalam rangka Tugas Khusus
Mata Kuliah tertentu, serta kegiatan lain dalam rangka kompetisi ilmiah seperti
PKMP, PKMT, PKMK, PKMM, Program Kewirausahaan dan Penelitian Inovatif terkait
dengan kegiatan Program Due-Like atau lainnya. Untuk kegiatan yang telah
selesai dilakukan tersebut, kemungkinan sudah dibuat sebuah laporan lengkap oleh
kelompok mahasiswa yang bersangkutan sehingga akan mempermudah bagi kelompok
mahasiswa pengusul untuk menulis ulang dalam bentuk artikel ilmiah, namun bukan
berarti kegiatan yang belum ada laporannya tidak dapat dijadikan sumber
penulisan ilmiah. Sebagai catatan, apabila dari kegiatan tersebut pernah dibuat
suatu artikel ilmiah (bukan laporan kegiatan) dan telah diterbitkan atau
memenangkan suatu lomba penulisan ilmiah, maka penulisan untuk PKMI dengan
judul yang sama tidak diperbolehkan. Dalam Program Kreativitas Mahasiswa,
kreativitas dan kerja sama tim merupakan dua unsur yang diprioritaskan. Oleh
karena itu, mulai implementasi PKMI tahun 2006, sumber penulisan penelitian
mahasiswa tunggal dalam rangka Skripsi
atau Tugas Akhir tidak diperkenankan lagi karena tidak adanya unsur
pengembangan kerja sama tim. Keputusan ini juga merupakan konsekuensi peraturan
baru dalam rangka Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) yang tidak
mengizinkan peserta yang tidak lagi berstatus mahasiswa, mulai berlaku pada
Pimnas 2006 di Malang.
Untuk diketahui bahwa karya
PKMI yang mendapatkan hadiah dan sebagian di antaranya dipandang terbaik akan
direkomendasikan untuk mengikuti Pimnas pada periode berikutnya. Jangka waktu
mulainya menulis PKMI sampai pelaksanaan Pimnas yang cukup panjang (sekitar 1,5
tahun) dalam proses seleksi PKMI sejak pertama kali diluncurkan
sampai dengan tahun anggaran 2005
direncanakan untuk diperpendek mulai tahun anggaran 2006 sehingga diharapkan
hanya memerlukan waktu sekitar satu semester. Batas penyerahan artikel PKMI
adalah pada bulan Maret setiap tahun anggaran, dan bagi PKMI terbaik akan direkomendasikan
untuk dipanggil Pimnas pada Juli tahun berikutnya.
4. Sistematika Penulisan
Artikel PKMI
Tanpa mengurangi kreativitas
dari penulis, naskah hendaknya ditulis dengan sistematika sebagai berikut:
diawali dengan Judul, Nama Penulis (termasuk alamat/nama institusi), Abstrak
dan Kata Kunci, lalu diikuti dengan Pendahuluan (termasuk latar belakang,
tinjauan pustaka, dan tujuan), Metode Pendekatan atau Metode Penelitian atau
Bahan dan Metode atau Pendekatan Teoretik atau Konsideran Percobaan, Hasil, (Acknowledgment)
bila ada, serta Daftar Pustaka. Format penulisan rujukan, daftar pustaka,
ilustrasi (tabel dan gambar) mengikuti sistem Vancouver atau sistem Harvard.
Namun demikian, penulis diijinkan mengikuti sistematika dan format yang berbeda
sepanjang masih mengacu pada sistematika dan format dari sebuah jurnal ilmiah
yang memiliki ISSN. Untuk kasus yang demikian, maka penulis diwajibkan untuk
melampirkan sebuah kopi artikel dari jurnal sistematika dan formatnya tersebut sebagai
bukti.
Judul: Judul
tulisan hendaknya menggambarkan isi pokok tulisan secara ringkas dan jelas.
Nama-Nama Penulis; Nama-nama
penulis dituliskan tepat dibawah judul, disertai dengan alamat institusi
penulis, serta catatan kaki untuk penulis korespondensi.
Abstrak: Abstrak
berisi tidak lebih dari 250 kata dan merupakan intisari seluruh tulisan yang
meliputi: latar belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Di bawah
abstrak disertakan 3-5 kata kunci (key words).
Pendahuluan
Pendahuluan merupakan
gambaran umum dari observasi awal dan fenomena mengenai topik yang diangkat.
Latar belakang, rumusan, tujuan dari kegiatan (penelitian, pengabdian, atau
yang lainnya) serta manfaat untuk waktu yang akan datang ditunjukkan dalam
pendahuluan. Dengan merujuk dari berbagai sumber pustaka, pandangan singkat
dari para penulis/peneliti lain yang pernah melakukan pembahasan topik terkait dapat
dikemukakan di sini.
Metode Pendekatan
Judul dari bab ini untuk
kegiatan penelitian dapat diganti dengan Metode Penelitian atau Bahan
dan Metode, namun dapat diberi judul lain bergantung pada kegiatan dan
metodologi yang telah dilakukan sehingga penulis diberi kebebasan untuk memberi
judul lain seperti Pendekatan Teoretik atau Konsideran Percobaan.
Secara umum, metode pendekatan berisi tentang bagaimana observasi dilakukan
termasuk waktu, lama, dan tempat dilakukannya observasi, bahan dan alat yang
digunakan, metode untuk memperoleh data/informasi, serta cara pengolahan data
dan analisis yang dilakukan. Metode harus dijelaskan secara lengkap agar peneliti
lain dapat melakukan uji coba ulang. Acuan (referensi) diberikan pada metode
yang kurang dikenal.
Hasil dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang
apa saja yang diperoleh dari observasi. Data dapat diringkas dalam bentuk tabel
dan gambar. Tidak ada spekulasi dan interpretasi dalam bagian ini, yang ada
hanya fakta.
Umumnya berisi uraian dan
analisis berkaitan dengan temuan-temuan dari observasi yang telah dilakukan,
terutama dalam konteks yang berhubungan dengan apa yang pernah dilakukan oleh
orang lain. Interpretasi dan ketajaman analisis dari penulis terhadap hasil
yang diperoleh dikemukakan di sini, termasuk pembahasan tentang pertanyaan-pertanyaan
yang timbul dari hasil observasi serta dugaan ilmiah yang dapat bermanfaat
untuk kelanjutan bagi penelitian mendatang. Pemecahan masalah yang berhasil
dilakukan, perbedaan dan persamaan dari hasil pengamatan terhadap informasi
yang ditemukan dalam berbagai pustaka (penelitian terdahulu) perlu mendapatkan
catatan di sini.
Simpulan
Kesimplan merupakan bagian
akhir tulisan yang membawa pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum
kesimpulan menunjukkan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam
pendahuluan.
Ucapan Terima Kasih
Apabila memang ada pihak yang
telah membantu dalam kegiatan yang dilakukan, maka ucapan terima kasih dapat
disampaikan di sini.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi
informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Format
perujukan pustaka mengikuti cara Harvard atau cara Vancouver.
Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar
pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka
harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan.
Contoh :
Buller
H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome. dalam New
England J Med 337(6): 435-439.
Buller
H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners into French
rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
Contoh melakukan perujukan
sumber pustaka dalam naskah tulisan :
"Smith (1983) menemukan bahwa
tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang
berbeda”.
"Integrasi vertikal sistem rantai
pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith,
1949:20; Bond et al. 1955; Jones dan Green, 1961:12 )."
EFILOG
Berbagai jenis hibah kompetitif
ditawarkan, sekarang bergantung pada mahasiswa, apakah mau mengembangkan diri
lebih jauh, apakah di bidang IQ (intlegent
Question), EQ (Emotional Question),
atau bidang usaha bisnis. Bahkan masih diberikan dana hadiah untuk menjadikan
hasil PKM-nya menjadi PKM-AI lagi, dan atau dengan menulis artikel ilmiah hasil
gagasan tulis (PKM-GT) monggo. Sekali lagi tetap berpulang pada disi mahasiswa,
sebagai agent of change).
Tetapi
di Fakultas Ilmu Sosial, saudara mahasiswa poenerima beasiswa telah menanda
tangani kontrak “kesepakatan”, bahkan dengan sanksi saudara wajib menulis
sebuah PKM bentuk yang mana saja. Dengan komitmen, tekad dan kemauan untuk
mendapatkan peluang sukses sebagai mahasiswa, bersama kita pasti bisa kan?.
Mari mulai berubah dan mengubah paradigma dalam diri, dengan membuka cakrawala
bahwa kemajuan akademik bukan hanya didapatkan di dalam ruang kuliah, tetapi
nun di langan sana banyak peluang untuk itu. Terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim,
1984. Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi
Untuk Gelar Sarjana. UGM Yogyakarta (Unpublish).
|
Ditjendikti,
2010. Pedoman Penulisan PKM. mendikemas.org.co.id, diunjduh 20 Sept, 2010.
|
Pageh,
I Made. 2010. Metodologi Sejarah: Dalam
Perpsketif Pendidikan. Denpasar: Penerbit Larasan Kerjasama dengan
Undiksha.
|
Straus,
Anselm dan Juliet Carbin. 2003. Dasar-dasar
Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Teknik-teknik Teoritisasi data.
|
Undiksha.
2003. Pedoman Penulisan Skripsi/Tugas
Akhir. Singaraja (Unpublish).
|
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda