Kamis, 14 Desember 2017

PELATIHAN PENULISAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FIS UNDIKSHA



Oleh
Dr. I Made Pageh, M.Hum.
Pembantu Dekan III FIS Undiksha

1. Pengantar
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan salah satu upaya yang ditempuh oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DP2M), Ditjen Dikti dalam meningkatkan kualitas mahasiswa Indonesia, dengan harapan setelah selesai mengenyam bangku kuliah dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni) sehingga dapat memperkaya khasanah IPTES dan budaya nasional.
Program Kreativitas Mahasiswa dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi kelembagaan di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wadah bernama Program Kreativitas Mahasiswa.
Program Kreativitas Mahasiswa dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai puncak kreativitas, inovasi berlandaskan penguasaan sains dan teknologi, serta keimanan yang rasional dan adiluhung. Dalam rangka mempersiapkan mahasiswa dapat menjadi pemimpin yang memiliki kecendekiaan, wirausahaan, mandiri, arif, dan kreatif yang inovatif. Untuk itu  mahasiswa diberi peluang untuk mengimplementasikan kemampuan, keahlian, sikap, tanggungjawab, membangun kerjasama tim maupun mengembangkan kemandirian melalui kegiatan yang kreatif dalam bidang ilmu penegtahuan yang ditekuni di Perguruan Tinggi, sesuai dengan jurusan yang dipilihnya.
Ada enam jenis kegiatan yang ditawarkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa, yaitu empat jenis PKM: PKM- Penelitian; PKM- Pengabdian Masyarakat; PKM- Kewirausahaan; PKM- Penerapan Tekonologi; PKM- GT (Gagasan Tulis). PKM- AI (Artikel Ilmiah). 
Empat PKM didanai oleh Direktorat P2M, Ditjen Dikti kepada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) melalui hibah  kompetitif. Pola pembinaan melalui penyediaan dana yang bersifat kompetitif, akuntabel dan transparan. Perbedaan kelima jenis kegiatan PKM menimbulkan konsekuansi teknis pelaksanaan yang berlainan. Berikut adalah karakteristik dari masing-masing PKM tersebut.
A. PKM Penelitian (PKMP) merupakan kreativitas yang inovatif dalam
menemukan hasil karya melalui penelitian pada bidang profesi masing-masing. Kreativitas penemuan gagasan, ketepatan metode penelitian dan sumbangan berupa informasi bagi kemajuan ilmu pengetahuan merupakan pertimbangan utama, (Lihat Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 333).
B. PKM Penerapan Teknologi (PKMT) merupakan kreativitas yang inovatif dalam menciptakan suatu karya teknologi (prototipe, model, peralatan, proses) yang dibutuhkan oleh suatu kelompok masyarakat (kelompok tani, industri kecil, pengusaha/pedagang kecil, koperasi atau kelompok produktif lain) yang akan dijadikan mitra kerja. PKMT mewajibkan mahasiswa bertukar pikiran dengan mitra, karena produk PKMT merupakan solusi atas persoalan yang diprioritaskan mitra. Dasar teknologi yang akan diterapkan sudah tersedia, bukan dicari melalui penelitian dalam program ini. Namun demikian untuk penyesuaian bisa dilakukan kalibrasi dan uji coba seperlunya dalam rangka adaptasi.
C. PKM Kewirausahaan (PKMK) merupakan kreativitas penciptaan ketrampilan berwirausaha dan berorientasi pada profit, umumnya didahului dengan melakukan studi kelayakan usaha, dengan melakukan: survai pasar, karena relevansinya yang tinggi terhadap terbukanya peluang perolehan profit bagi mahasiswa. Perlu ditegaskan di sini bahwa penciptaan ketrampilan berusaha yang dimaksud adalah untuk mahasiswa pengusul PKMK, begitu juga pelaku aktivitas usaha/bisnis yang didanai dalam PKMK adalah kelompok mahasiswa pengusul PKMK. Kelompok mahasiswa pengusul sebagai wirausahawan baru bisa menjalin kerjasama dengan kelompok masyarakat produktif, namun dana PKMK tidak dimaksudkan untuk membantu peningkatan ekonomi kelompok masyarakat tertentu. Dalam PKMK sama sekali tidak diijinkan dilakukannya penelitian/percobaan untuk mencari temuan.
D. PKM Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM) merupakan kreativitas yang inovatif dalam melaksanakan program membantu masyarakat, yaitu program yang mampu memberikan peningkatan kecerdasan, keterampilan, dan pengetahuan masyarakat seperti penataan dan perbaikan lingkungan, pelatihan keterampilan kelompok masyarakat, pengembangan kelembagaan masyarakat, penciptaan karya seni dan olah raga, dll. PKMM menuntut ditetapkannya masyarakat sasaran strategis dan persoalannya sebelum menyusun proposal. Pengetahuan atau teknologi yang akan digunakan dalam kegiatan pengabdian dalam PKMM sudah harus dikenal dan dikuasai. Tidak boleh ada kegiatan penelitian dalam PKMM.
E. PKM Penulisan Artikel Ilmiah (PKM-AI) merupakan kegiatan penulisan ilmiah dari suatu hasil karya mahasiswa dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (praktek lapang, KKN, PKM, magang, dll). Usulan PKMI berupa artikel ilmiah yang siap cetak dan tulisan yang dibuat berasal dari hasil karya mahasiswa peserta yang telah selesai dilaksanakan. Penjelasan lengkap PKMI dapat dilihat dalam Panduan PKMI yang diterbitkan tersendiri (Lihat Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 334).
F. PKM-GT merupakan penulisan karya ilmiah yang berupa gagasan tulis, berupa kajian teoretis seperti KIR (karya Ilmiah Remaja). Hasilnya berupa gagasan kreatif yang mungkin dapat diwujudkan menjadi kenyataan. Pendanaannya berupa Vocer jika dianggap kreatif langsung didanai oleh pemerintah.
Mengingat luasnya bidang keilmuan yang ada serta topik dapat sangat menyebar, untuk memudahkan evaluasi dan alokasi evaluator maka mulai tahun 2006 pengajuan usulan PKM dalam setiap jenis PKM dikelompokkan lagi ke dalam tujuh kelompok bidang ilmu, yaitu:
1. Bidang Kesehatan, yang meliputi: Farmasi, Gizi, Kebidanan, Kedokteran, Kedokteran Gigi, Keperawatan, Kesehatan Masyarakat, Psikologi.
2. Bidang Pertanian, yang meliputi: Kedokteran Hewan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pertanian, Peternakan, Teknologi Pertanian.
3. Bidang MIPA, yang meliputi: Astronomi, Biologi, Geografi, Fisika, Kimia, Matematika.
4. idang Teknologi dan Rekayasa, yang meliputi: Informatika, Teknik, Teknologi Pertanian.
5. Bidang Sosial Ekonomi, yang meliputi: Agribisnis (Pertanian), Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
6. Bidang Humaniora, yang meliputi: Agama, Bahasa, Budaya, Filsafat, Hukum, Sastra, Seni.
7. Bidang Pendidikan, yang meliputi Program Studi Ilmu-Ilmu Pendidikan di bawah Fakultas Kependidikan.
Untuk program studi lain yang belum termasuk dalam pengelompokan bidang ilmu di atas, pengusul dapat memilih kelompok bidang ilmu yang terdekat. Perlu diketahui bahwa pengelompokan bidang ilmu tersebut tidak ada hubungannya dengan kuota kebidangan, tetapi akan digunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan kedekatan bidang evaluator dengan usulan yang dievaluasi baik dalam seleksi proposal maupun dalam penjurian Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) bidang PKM. Proposal yang disusun mahasiswa sesuai format dan sistematika yang telah ditetapkan dapat diajukan ke DP2M secara kolektif oleh perguruan tinggi setelah disahkan pembantu/Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan. Bagi mahasiswa yang berasal dari PTS, harus memberikan surat tembusan kepada Kopertis. Dari seluruh usulan yang disetujui untuk didanai, Dikti akan memilih kelompok program yang layak diundang sebagai peserta Seminar Program Kreativitas Mahasiswa Tingkat Nasional berdasarkan hasil monitoring dan laporan akhir hasil pelaksanaan. Penentuan akhir kelompok yang akan diundang akan mempertimbangkan sebaran perguruan tinggi dari calon peserta yang direkomendasikan tim evaluator, alokasi dana, dan hasil perhitungan jumlah peserta maksimum masing-masing perguruan tinggi yang inovatif, merangsang pengembangan diri, dan berdampak luas untuk manfaat ilmu pengetahuan dan atau masyarakat. Kegiatan ini dikoordinasikan dalam kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional. Pedoman pelaksanaan sisesuaikan dengan pekan nasional tahun berjalan. 

2. Beberapa Persyaratan Penting (Berdasar Pengalaman)
          Beberapa hal penting perlu diperhatikan, agar PKM dapat lolos dari sortiran pusat. Karena banyak usulan secara kompetitif yang harus dinilai, di antaranya:
            1. Tata Cara Usul Kegiatan PKM, ada Persyaratan Administratif, strata, pembimbing, cap lembaga, jumlah anggota, warna kulit , bidang ilmu, dll.
2. Aturan Penulisan Usulan, sistematika, bahasa tulis ilmiah (EYD), huruf, kerta, dll.
3. Sistematika dan Format Usulan ditawarkan secara umum oleh ditjen dikti (tanpa mengurangi kreativitas dari pengusul), usulan hendaknya ditulis dengan mengikuti sistematika sebagai berikut:
1) Judul Program
2) Latar Belakang Masalah
3) Perumusan Masalah
4) Tujuan Program
5) Luaran Yang Diharapkan
6) Kegunaan Program
7) Tinjauan Pustaka (untuk PKM Penelitian dan Penerapan Teknologi),
8) Gambaran Umum Rencana Usaha (ulasan mengenai hasil survai pasar atau survai kelayakan usaha untuk kegiatan kewirausahaan yang direncanakan dalam PKMK),
9) Gambaran Umum Masyarakat Sasaran (untuk PKMM)
10) Metode Pelaksanaan Program
11) Jadwal Kegiatan Program
12) Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
13) Nama dan Biodata Dosen Pendamping
14) Biaya
15) Daftar Pustaka (untuk PKMP dan PKMT)
16) Lampiran

3. Penjelasan Singkat Penulisan PKM
1) Judul Program Latar
Judul kegiatan PKM hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas memberi gambaran mengenai kegiatan PKM yang diusulkan.

2) Latar Belakang Masalah
Kegiatan PKMP dilakukan untuk menjawab keingintahuan mahasiswa untuk mengungkapkan suatu kreativitas/gejala/konsep/dugaan atau menerapkannya untuk suatu tujuan. Kemukakan hal-hal yang mendorong atau argumentasi pentingnya dilakukan kegiatan yang diusulkan. Uraikan proses dalam mengidentifikasi masalah yang akan dicari solusinya. Khusus PKMK, uraikan proses dalam mengidentifikasi peluang usaha. Untuk PKMP dan PKMT, dengan merujuk dari berbagai sumber pustaka, pandangan singkat dari para penulis/peneliti lain yang pernah melakukan pembahasan topik terkait dapat dikemukakan di sini. Gambarkan secara kuantitatif potret, profil dan kondisi khalayak sasaran yang akan dilibatkan dalam kegiatan PKMT, PKMK maupun PKMM. Gambarkan pula kondisi dan potensi wilayah dari segi fisik, sosial, ekonomi maupun lingkungan yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan.

3) Perumusan Masalah
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti atau dipecahkan. Uraikan pendekatan dan konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, dugaan yang akan dibuktikan, masalah yang akan dicari penyelesaiannya, atau peluang usaha yang akan diraih. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan dari kegiatan PKM. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam bentuk pertanyaan.

4) Tujuan Program
Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan kegiatan PKMP. Kegiatan PKMP dapat bertujuan untuk menjajagi, menguraikan, menerangkan, membuktikan atau menerapkan suatu gejala, konsep atau dugaan, atau membuat suatu model. Rumuskan tujuan yang akan dicapai secara spesifik yang merupakan kondisi baru yang diharapkan terwujud setelah kegiatan PKMT, PKMK maupun PKMM selesai. Rumusan tujuan hendaknya jelas
dan dapat diukur.

5) Luaran yang Diharapkan
Luaran kegiatan PKM disesuaikan dengan masing-masing bidang PKM (lihat di atas).

6) Kegunaan Program
Sebutkan manfaat yang akan diperoleh bagi khalayak sasaran, dari sisi ekonomi maupun Ipteks, apabila perubahan kondisi terjadi setelah kegiatan PKM selesai.

7) Tinjauan Pustaka (untuk PKMP dan PKMT)
Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli dari jurnal ilmiah. Uraikan dengan jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari kegiatan PKM yang akan dilakukan. Tinjauan Pustaka menguraikan teori, temuan, dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan landasan untuk melakukan kegiatan PKM yang diusulkan. Uraian dalam Tinjauan Pustaka dibawa untuk menyusun kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam kegiatan PKM. Tinjauan Pustaka mengacu pada Daftar Pustaka.

8) Gambaran Umum Rencana Usaha (untuk PKMK)
Uraikan kondisi umum lingkungan yang menimbulkan gagasan menciptakan kegiatan usaha. Gambaran mengenai potensi sumberdaya dan peluang pasar termasuk analisis ekonomi usaha yang direncanakan disajikan secara singkat untuk menunjukkan kelayakan usaha. Gambaran usaha yang direncanakan harus menjanjikan perolehan profit untuk menjamin peluang keberlanjutan usaha setelah kegiatan PKMK selesai dilaksanakan.

9) Gambaran Umum Masyarakat Sasaran (untuk PKMM)
Penjelasan mengenai kondisi masyarakat sasaran yang akan menerima kegiatan pengabdian harus diberikan secara konkrit pada masyarakat sasrannya. Uraian permasalahan yang dihadapi masyarakat yang membutuhkan bantuan pemecahannya, serta berikan gambaran solusi yang ditawarkan termasuk teknologi yang akan digunakan. Hindari usulan kegiatan percobaan dalam PKMM.

10) Metode Pelaksanaan Program
Uraikan metode yang digunakan dalam pelaksanaan program secara rinci. Khusus untuk PKMP dapat diganti dengan Metode Penelitian. Uraian untuk PKMP dapat meliputi variable dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran dan penyimpulan hasil penelitian. Uraian untuk PKMT, PKMK dan PKMM dilakukan untuk menjelaskan metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkan dalam butir (4).

11) Jadwal Kegiatan Program
Buatlah jadwal kegiatan PKM yang meliputi kegiatan persiapan,  pelaksanaan dan penyusunan laporan kegiatan PKM dalam bentuk Bar-chart. Bar-chart memberikan rincian kegiatan danjadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Jadwal pelaksanaan mengacu pada Metode Pelaksanaan Program (8). Untuk menghindari keterikatan waktu pelaksanaan dengan periode waktu tertentu, usahakan tidak menggunakan nama bulan secara eksplisit dalam penjadwalan rencana kegiatan. Sebagai contoh, untuk menggambarkan urutan waktu pelaksanaan, gunakan kata “bulan ke-1, bulan ke-2”, dan seterusnya, bukan bulan Maret, bulan April, dan seterusnya.

12) Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap ; b. NIM ; c. Fak/Program Studi;d. Perguruan Tinggi; e. Waktu untuk kegiatan : ..... jam/minggu;
2. Anggota Pelaksana: (Rincian sesuaikan dengan kegiatan)

13. Nama dan Biodata Dosen Pendamping (minta sama dosen)

14) Biaya
Berikan rincian biaya PKM baik yang didanai Depdiknas, (maksimum sesuai ketentuan yang disebutkan pada tahun anggaran yang berlaku) maupun pihak lain dengan mengacu pada Metode Pelaksanaan Program (8) dengan Rekapitulasi biaya yang terdiri atas:
1. Bahan habis pakai
2. Peralatan penunjang PKM
3. Perjalanan
4. Lain-lain
5. Total (6-10 Jt)

Rincian biaya harus lengkap, wajar dan jelas peruntukannya. Honorarium bagi tim pelaksana maupun dosen pendamping tidak diperkenankan.

15) Daftar Pustaka (untuk PKMP dan PKMT)
Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Format perujukan pustaka mengikuti cara Harvard atau cara Vancouver. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan (catatan perut).

16) Lampiran
1. Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Pelaksana
2. Gambaran teknologi yang akan diterapkembangkan (untuk PKMT, PKMK, PKMM)
3. Surat Pernyataan Kesediaan Bekerjasama dari Pengusaha Kecil, Koperasi atau Kelompok Tani (untuk PKMT, PKMK,PKMM)
4. Denah detil Lokasi Pengusaha Kecil atau Mitra Kerja (untuk PKMT, PKMK, PKMM)
5. Hal-hal lain yang dianggap perlu
Berkaitan dengan harapan ini, pihak DP2M Ditjen Dikti juga merencanakan untuk meng-upload artikel PKMI yang lolos seleksi untuk diletakkan di situs web Dikti (http://www.dikti.org/p3m). Panduan Pengelolaan Program Hibah DP2M Ditjen Dikti – Edisi VII 357. Ada tiga karakteristik utama dari PKMI, yaitu: a) tidak ada usulan pembiayaan; b) usulan berupa artikel ilmiah siap terbit yang mengikuti kaidah penulisan ilmiah yang lazim dijumpai di jurnal ilmiah; c) sumber penulisan artikel ilmiah tersebut adalah kegiatan yang telah selesai dilakukan dan pelaku kegiatan tersebut adalah kelompok mahasiswa pengusul/pembuat artikel ilmiah PKMI. Karakteristik terakhir ini sekaligus menunjukkan bahwa sumber penulisan merupakan kegiatan, bukan laporan. Kegiatan yang dapat dijadikan sumber penulisan ialah kegiatan ilmiah yang memiliki aspek pemecahan masalah (problem solving), bisa dalam bentuk Praktek Lapang, Kuliah Kerja Nyata, Magang, Penelitian oleh kelompok mahasiswa secara mandiri (bagi mahasiswa yang membentuk Kelompok Studi/Riset misalnya), Studi Kasus Kelompok dalam rangka Tugas Khusus Mata Kuliah tertentu, serta kegiatan lain dalam rangka kompetisi ilmiah seperti PKMP, PKMT, PKMK, PKMM, Program Kewirausahaan dan Penelitian Inovatif terkait dengan kegiatan Program Due-Like atau lainnya. Untuk kegiatan yang telah selesai dilakukan tersebut, kemungkinan sudah dibuat sebuah laporan lengkap oleh kelompok mahasiswa yang bersangkutan sehingga akan mempermudah bagi kelompok mahasiswa pengusul untuk menulis ulang dalam bentuk artikel ilmiah, namun bukan berarti kegiatan yang belum ada laporannya tidak dapat dijadikan sumber penulisan ilmiah. Sebagai catatan, apabila dari kegiatan tersebut pernah dibuat suatu artikel ilmiah (bukan laporan kegiatan) dan telah diterbitkan atau memenangkan suatu lomba penulisan ilmiah, maka penulisan untuk PKMI dengan judul yang sama tidak diperbolehkan. Dalam Program Kreativitas Mahasiswa, kreativitas dan kerja sama tim merupakan dua unsur yang diprioritaskan. Oleh karena itu, mulai implementasi PKMI tahun 2006, sumber penulisan penelitian mahasiswa  tunggal dalam rangka Skripsi atau Tugas Akhir tidak diperkenankan lagi karena tidak adanya unsur pengembangan kerja sama tim. Keputusan ini juga merupakan konsekuensi peraturan baru dalam rangka Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) yang tidak mengizinkan peserta yang tidak lagi berstatus mahasiswa, mulai berlaku pada Pimnas 2006 di Malang.
Untuk diketahui bahwa karya PKMI yang mendapatkan hadiah dan sebagian di antaranya dipandang terbaik akan direkomendasikan untuk mengikuti Pimnas pada periode berikutnya. Jangka waktu mulainya menulis PKMI sampai pelaksanaan Pimnas yang cukup panjang (sekitar 1,5 tahun) dalam proses seleksi PKMI sejak pertama kali diluncurkan
sampai dengan tahun anggaran 2005 direncanakan untuk diperpendek mulai tahun anggaran 2006 sehingga diharapkan hanya memerlukan waktu sekitar satu semester. Batas penyerahan artikel PKMI adalah pada bulan Maret setiap tahun anggaran, dan bagi PKMI terbaik akan direkomendasikan untuk dipanggil Pimnas pada Juli tahun berikutnya.

4. Sistematika Penulisan Artikel PKMI
Tanpa mengurangi kreativitas dari penulis, naskah hendaknya ditulis dengan sistematika sebagai berikut: diawali dengan Judul, Nama Penulis (termasuk alamat/nama institusi), Abstrak dan Kata Kunci, lalu diikuti dengan Pendahuluan (termasuk latar belakang, tinjauan pustaka, dan tujuan), Metode Pendekatan atau Metode Penelitian atau Bahan dan Metode atau Pendekatan Teoretik atau Konsideran Percobaan, Hasil, (Acknowledgment) bila ada, serta Daftar Pustaka. Format penulisan rujukan, daftar pustaka, ilustrasi (tabel dan gambar) mengikuti sistem Vancouver atau sistem Harvard. Namun demikian, penulis diijinkan mengikuti sistematika dan format yang berbeda sepanjang masih mengacu pada sistematika dan format dari sebuah jurnal ilmiah yang memiliki ISSN. Untuk kasus yang demikian, maka penulis diwajibkan untuk melampirkan sebuah kopi artikel dari jurnal  sistematika dan formatnya tersebut sebagai bukti.

Judul: Judul tulisan hendaknya menggambarkan isi pokok tulisan secara ringkas dan jelas.
Nama-Nama Penulis; Nama-nama penulis dituliskan tepat dibawah judul, disertai dengan alamat institusi penulis, serta catatan kaki untuk penulis korespondensi.
Abstrak: Abstrak berisi tidak lebih dari 250 kata dan merupakan intisari seluruh tulisan yang meliputi: latar belakang, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Di bawah abstrak disertakan 3-5 kata kunci (key words).

Pendahuluan
Pendahuluan merupakan gambaran umum dari observasi awal dan fenomena mengenai topik yang diangkat. Latar belakang, rumusan, tujuan dari kegiatan (penelitian, pengabdian, atau yang lainnya) serta manfaat untuk waktu yang akan datang ditunjukkan dalam pendahuluan. Dengan merujuk dari berbagai sumber pustaka, pandangan singkat dari para penulis/peneliti lain yang pernah melakukan pembahasan topik terkait dapat dikemukakan di sini.

Metode Pendekatan
Judul dari bab ini untuk kegiatan penelitian dapat diganti dengan Metode Penelitian atau Bahan dan Metode, namun dapat diberi judul lain bergantung pada kegiatan dan metodologi yang telah dilakukan sehingga penulis diberi kebebasan untuk memberi judul lain seperti Pendekatan Teoretik atau Konsideran Percobaan. Secara umum, metode pendekatan berisi tentang bagaimana observasi dilakukan termasuk waktu, lama, dan tempat dilakukannya observasi, bahan dan alat yang digunakan, metode untuk memperoleh data/informasi, serta cara pengolahan data dan analisis yang dilakukan. Metode harus dijelaskan secara lengkap agar peneliti lain dapat melakukan uji coba ulang. Acuan (referensi) diberikan pada metode yang kurang dikenal.

Hasil dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang apa saja yang diperoleh dari observasi. Data dapat diringkas dalam bentuk tabel dan gambar. Tidak ada spekulasi dan interpretasi dalam bagian ini, yang ada hanya fakta.
Umumnya berisi uraian dan analisis berkaitan dengan temuan-temuan dari observasi yang telah dilakukan, terutama dalam konteks yang berhubungan dengan apa yang pernah dilakukan oleh orang lain. Interpretasi dan ketajaman analisis dari penulis terhadap hasil yang diperoleh dikemukakan di sini, termasuk pembahasan tentang pertanyaan-pertanyaan yang timbul dari hasil observasi serta dugaan ilmiah yang dapat bermanfaat untuk kelanjutan bagi penelitian mendatang. Pemecahan masalah yang berhasil dilakukan, perbedaan dan persamaan dari hasil pengamatan terhadap informasi yang ditemukan dalam berbagai pustaka (penelitian terdahulu) perlu mendapatkan catatan  di sini.

Simpulan
Kesimplan merupakan bagian akhir tulisan yang membawa pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan menunjukkan jawaban atas tujuan yang telah dikemukakan dalam pendahuluan.

Ucapan Terima Kasih
Apabila memang ada pihak yang telah membantu dalam kegiatan yang dilakukan, maka ucapan terima kasih dapat disampaikan di sini.

Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi informasi tentang sumber pustaka yang telah dirujuk dalam tubuh tulisan. Format perujukan pustaka mengikuti cara Harvard atau cara Vancouver. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya setiap pustaka yang muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk dalam tubuh tulisan.
Contoh :   
Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome. dalam New England J Med 337(6): 435-439.
Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners into French rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
Contoh melakukan perujukan sumber pustaka dalam naskah tulisan :
"Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa spesies Rhizobium yang berbeda”.
"Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara 15% sampai 25 % (Smith, 1949:20; Bond et al. 1955; Jones dan Green, 1961:12 )."

EFILOG
            Berbagai jenis hibah kompetitif ditawarkan, sekarang bergantung pada mahasiswa, apakah mau mengembangkan diri lebih jauh, apakah di bidang IQ (intlegent Question), EQ (Emotional Question), atau bidang usaha bisnis. Bahkan masih diberikan dana hadiah untuk menjadikan hasil PKM-nya menjadi PKM-AI lagi, dan atau dengan menulis artikel ilmiah hasil gagasan tulis (PKM-GT) monggo. Sekali lagi tetap berpulang pada disi mahasiswa, sebagai agent of change).
Tetapi di Fakultas Ilmu Sosial, saudara mahasiswa poenerima beasiswa telah menanda tangani kontrak “kesepakatan”, bahkan dengan sanksi saudara wajib menulis sebuah PKM bentuk yang mana saja. Dengan komitmen, tekad dan kemauan untuk mendapatkan peluang sukses sebagai mahasiswa, bersama kita pasti bisa kan?. Mari mulai berubah dan mengubah paradigma dalam diri, dengan membuka cakrawala bahwa kemajuan akademik bukan hanya didapatkan di dalam ruang kuliah, tetapi nun di langan sana banyak peluang untuk itu. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1984. Petunjuk Teknis Penulisan Skripsi Untuk Gelar Sarjana. UGM Yogyakarta (Unpublish).

Ditjendikti, 2010. Pedoman Penulisan PKM. mendikemas.org.co.id, diunjduh 20 Sept, 2010.

Pageh, I Made. 2010. Metodologi Sejarah: Dalam Perpsketif Pendidikan. Denpasar: Penerbit Larasan Kerjasama dengan Undiksha.

Straus, Anselm dan Juliet Carbin. 2003. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif: Tatalangkah dan Teknik-teknik Teoritisasi data.

Undiksha. 2003. Pedoman Penulisan Skripsi/Tugas Akhir. Singaraja (Unpublish).



0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda