Kamis, 05 November 2015

Sejarah dan Kesadaran Sejarah

1. Mengapa orang tidak tertarik dengan sejarah?

Sejarah konvensional dipahami sebagai sebuah cerita sejarah mengenai kekuasaan politik dan berisi tentang kisah atau cerita tokoh-tokoh besar. Dengan demikian, sejarah hanya menarik bagi orang yang memiliki asal-usul orang besar atau yang disebut  pahlawan. Sedangkan rakyat biasa yang tidak terceritakan dalam sejarah itu dan tidak ada sangkut pautnya maka tidak akan tertarik dengan sejarah. Sangat berbeda daya tariknya dengan babab atau mitologi, karena masih menyangkut "dirinya" atau orang kebanyakan yang terlibat di dalamnya. Dengan demikian masyarakat luas di Bali akan lebih tertarik dan berminat kalau diajak berbicara masalah babad terutama menyangkut yang menurunkan klannya. Dengan masalah itu bagaimana sejarah diceritakan agar menarik bagi orang kebanyakan atau masyarakat umum?

2. Sejarah baru

Agar masyarakat luas tertarik dengan sejarah, maka isi cerita sejarah harus diisi dengan cerita yang menyangkut diri pembacanya, sama dengan pajangan foto maka yang pertama dilihat adalah foto mengenai dirinya sendiri. Berkaitan dengan itu maka sejarah baru harus diisi dengan cerita menyangkut diri pembacanya. Dengan demikian sejarah baru harus dibuat yang berisi kehidupan masyarakat kecil, budaya masyarakat luas, sistem religi masyarakat umumnya, dan menyangkut daerahnya. Sejarah tematis seperti yang diharapkan dikembangkan dalam penulisan sejarah baru adalah menyangkut kehidupan masyarakat dalam berbagai segi kehidupan masyarakat pembacanya. Sebagai bayangan bagaimana "Pohon Beringin yang menaungi rumput dan ilalang dibawahnya, sehingga orang kebanyakan termasuk yang sekarang di era global ini telah menjadi "Pohonj Beringin" tetap disebut rumput ilalang dalam cerita sejarah konvensional, hal inilah yang tidak dapat diterima di era kesejagatan dengan demokrasi dan multikulturalisme dijadikan pegangan hidup bersama. Andaikan sebuah Rizoma (Jahe) group-group gatget sebagai contoh kelompok yang eksis di dunia maya, dapat dipahami sejarah harus dibikin menggunakan prinsip komonikasi massa dalam dunia maya itu. Paradigma baru dalam sejarah baru yang dibuat sebaiknya berkaca pada kehidupan rizoma itu, dan bukan lagi pada pohon beringin itu.

 3. Reflaksi historis

Belajar dari apa yang disampaikan di atas, pertanyaan yang dipegang adalah (1) mengapa orang tidak tertarik dengan sejarah, jawabannya karena sejarah bercerita dunia lain dari dunia pembacanya, dengan demikian sejarawan harus dapat membawa dunia "mereka" dalam menulis sejarah. (2) Dapatkah kita belajar dari sejarah? jawabannya dapat kalau cerita sejarah diubah menggunakan prinsip hidup rizoma itu. (3) Pertanyaan yang urgen sesungguhnya "maukah kita belajar dari sejarah? jawaban pertanyaan ketiga ini adalah ....... tidak dapat saya jawab, karena menyangkut kesadaran manusia yang betul-betul hidup, dalam kehidupan ini. Karena sejarah adalah "obor kehidupan, sejarah adalah guru terbaik (experience is the best teacher), history can make wise, dan sejarah adalah dasar berpikir manusia dan guna sejarah tidak diragukan  karena menjadi mothers of science.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda